oke langsung aja ya,cekidot... (y)
“Jika waktu dapat berhenti mengalir…
Aku berharap itu waktu kita sedang bahagia.
Jika waktu harus mengalir pergi…
Aku berharap kau tidak akan pernah melupakanku.”
Aku berharap itu waktu kita sedang bahagia.
Jika waktu harus mengalir pergi…
Aku berharap kau tidak akan pernah melupakanku.”
“Alena.”
Terdengar sebuah suara yang namanya tidak asing lagi ditelingaku. “kau sedang
apa disini?aku mencarimu dari tadi,ternyata kau ada disini.” Katanya dengan
nada sedikit lega. “maaf Justin,aku hanya sedang mencari udara segar.” Ucapku
yang tetap memandang indanya pantai dan mendengar suara ombak yang membuat
hatiku sedikit tenang.
Dia adalah
Justin Bieber,kekasiku yang sangat menyayangiku.
“tapi disini
dingin,kau tidak takut masuk angin?” tanyanya dengan expresi orang
kedinginan,”aku hanya mau disini sebentar,sebentar saja. Aku takut kalau aku
tidak bisa meihat suasana seperti ini lagi.” Justin yang mendengar ucapanku
tadi langsung berlutut menyamai tinggiku yang duduk dikursi roda. “kenapa kau
berbicara seperti itu?” kata justin menatapku
“aku hanya
takut justin,aku takut saat tiba-tiba aku harus pergi.” Jawabku dan menitikan
airmata. Dengan lembut justin mengelus pipiku dan mengusap airmataku. “jangan
takut shawty,aku janji akan membahagiakanmu sebelum kau pergi.” Ucap justin
mengelus pipiku dan kemudian menciumku dengan hangat,aku hanya mampu
membalasnya ciumannya sambail berurai air mata.
S.K.I.P
“Good
Morning,princess!” kata justin sesaat setelah membuka ordeng yang ada dikamarku
dan mencium keningku lembut.
“justin,kenapa
kau bisa ada disini?” tanyaku ketika mengetahui justin sudah ada disampingngku
dengan wangi parfum cirikhasnya. “karena tugasku adalah membangunkan seorang
Princess yang bangun kesiangan.” Jawabnya, “kau ini!”.
“sudah ayo cepat mandi,”
justin langsung menggendong tubuhku kekursi roda dan menyerahkanku kepada Ms.Cathy yaitu wanita yang sudah mengabdi
pada keluargaku selama 18 tahun,cukup lama bukan?.
***
“kita mau
kemana?” tanyaku saat justin mengajakku keliling taman. “kemana saja,yang
penting happy.” Jawabnya sambil terus mendorong kursi rodaku. “kau mau ice
cream??” tanyanya,”boleh.” Kataku mengangguk sambiltersenyum,”oke,tunggu
sebentar ya.”,aku hanya mebalas dengan tersenyum
“hei,dia
bukannya pacar justin bieber? Kenapa dia memakai kursi roda?”,”emang kau belum
tahu ya,pacar justin kan cacat,bahkan katanya dia mengidap penyakit yang belum
ditemukan obatnya.”,”yaampun kasian banget ya justin,dapet pacar yang
sakit-sakitan.”iya harusnya dia malu,dasar gadis penyakitan.”
Kedua orang
itu berbisik didepanku,rasanya sakit sekali mendengar ucapan mereka. Aku hanya
bisa menunduk,tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
“namanya Alena,
A L E N A, bukan gadis penyakittan. Dan kalian tidak perlu mengasihaniku karena
mempunyai pacar seperti alena,bahkan aku sangat beruntung dan berterimakasih
kepada Tuhan karena sudah memberiku seorang pacar seperti alena.” Kata justin
membela
Aku yang
tadinya menunduk langsung mengangkat kepalaku ketika mendengar justin menyebut
namaku,justin membelaku didepan orang banyak. Kedua orang tadi langsung pergi
saat justin menegur mereka.
“ini ice
creammu.” Kata justin menyodorkan ice cream cornetto, “maaf.” Kataku, “maaf??
Buat apa??” Tanya justin bingung, “maaf sudah membuatmu malu.” Ucapku menunduk.
Justin tersenyum “malu?karena sudah membuatku malu? Kalau aku malu kenapa aku
mengajakmu berkeliling taman? Aku tidak pernah malu shawty,jangan pernah berfikir
seperti itu lagi ya.”
Justin dan
aku pergi kesebuah tempat yang sangat nyaman,dimana kami dapat menyaksikan
terbenamnya matahari. Kemudian,justin memberiku selembar kertas kosong.
“ini buat
apa?” kataku
“ini namanya
ketas harapan.”
“maksudnya?”
aku mengeritkan dahiku
“sekarang
kita tulis salah satu harapan kita dikertas ini,dan ini bolpoinmu.”
“kita mulai
ya, 1 2 3.” Lanjut justin
Salah satu
harapan? Aku mulai menulis salah satu harapanku,begitu juga dengan justin. 5
menit waktu yang kami butuhkan untuk menulis harapan kami.
“sudah?”
Tanya justin memulai pembicaraan.
“ehm.”
Dehamnku
“sekarang
kita masukan,dalam botol ini dan kita kubur dalam-dalam.” Justin mengubur
sebuah botol yang didalamnya terdapat sebuah harapaan kami berdua.
“alena,harapanmu
apa?” Tanya justin yang duduk disampingku,aku tidak duduk dikursi roda
melainkan duduk di rumput hijau
“ada aja.”
Ledeku
“kau ini.”
Justin mencolek hidungku
“justin,”
panggilku
“ada apa?”
“apa aku
boleh minta sesuatu?”
“katakan.”
“kalau aku
sudah tidak ada disini lagi,apa kau masih mengingatku dan menyayangiku.” Ucapku
“bagaimana
ya?”
“justin,aku
serius.” Ucapku dengan nada sedikit melemah
“baiklah,aku
akan selalu mengingatmu dan selalu menyayangimu,walaupun kau sudah tidak ada
didunia ini lagi. “ kata justin menatapku penuh arti
“terimakasih,aku
tidak akan pernah pergi karena aku selalu ada disini.” Aku memegang dada justin
seolah mengartikan aku akan ada dihatinya.,
Sepertinya
matahari mau terbenam,. Kami memandang matahari yang perlahan mulai terbenam
dan kepalaku yang menyender dibahu justin.
Aku mulai mengantuk,mataku rasanya berat sekali.
Aku lelah aku sangat lelah, aku ingin tertidur dan perlahan mataku mulai
menutup bebarengan dengan terbenamnya matahari. Terimakasih Justin buat
semuanya,terimakasih sudah hadir dihidupku dan mengisinya dengan penuh
senyuman.
Selamat
Tinggal Justin,aku akan selalu mencintaimu.
JUSTIN P.O.V
“alena,kau
tertidur ya?” kataku tersenyum,
“hei
princess,ayo bangun disini sudah gelap sebaiknya kita pulang.” Aku menepuk pipi
alena lembut, kenapa dia tidak bangun-bangun? Alena alena bangun,aku menepuk
pipinya tapi dia tidak bangun-bangun. Aku mencoba mengecek nadinya,dan nadinya
tidak berdetak lagi.
“alena,,alenaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…….””aku
berteriak dan mengeluarkan airmataku.
***
“Justin,ini
surat terakhir yang dititip alena buatmu.” Kata Ms.cathy menyodorkan sebuah
surat
Perlahan,aku
membuka surat berwarna putih ini :
‘Dear
Justin,
Aku
tahu saat kau membaca surat ini,aku sudah tidak ada lagi dunia ini.
Dan
aku sangat berterima kasih buat semuanya,karena kau masih mau menyayangi gadis
berpenyakitan sepertiku. Justin kau tahu mengenalmu adalah salah satu hal
terindah bagiku. Kau selalu menggoreskan senyuman disetiap hariku, mungkin
ragaku sudah tidak ada tapi aku akan selalu ada didalam hatimu.
Ku
tau,aku bukan yang terbaik
Aku
takkan bisa menjadi seperti yang kau inginkan
Dan
mungkin cintaku tak sempurna
Tapi,
Aku
hanya ingin menjadi bagian dari barisan kisahmu.
Maaf
karena sudah merepotkanmu,,
Aku
mencintaimu Justin. ‘
Tak terasa
airmataku tumpah membaca surat ini,
Alena,aku
tahu kau pasti sudah senang ada disurga. Maaf aku hanya mengantarmu sampai
disini saja,yaitu tempat dimana kau akan tertidur nyenyak tanpa pernah bangun.
Hujan yang turun rinti-rintik ini adalah arti bahwa kami semua rella
melepasmu,maaf kalau aku belum bisa membahagiakanmu tapi seperti katamu,bahwa
kau akan selalu ada disini,dihatiku.
Bagiku kau
adalah wanita terindah kedua yang pernah kutemui,setelah ibuku. 3 tahun kau
berjuang dari penyakit ini,aku tahu pasti sangat sulit tapi kau adalah wanita
tegar AKU BANGGA PADAMU ALENA.
Selamat
Jalan Alena,aku akan selalu mencintaimu.